Media Jejaring Sosial - Mirror UNPAD
Transcrição
Media Jejaring Sosial - Mirror UNPAD
17 MINGGU, 27 MARET 2011 DIREKTORI Yang Lokal Patut Dicoba! KITA familier dengan Facebook, Twitter, dan 4Square. Ayo sekarang coba yang buatan dalam negeri, enggak kalah seru kok. Di sini kalian bisa buktikan keunggulan masingmasing, dan mana yang cocok dengan kalian. Dengan bergabung, kalian sudah menghargai dan mendukung apa yang teman-teman buat lo! Helloicu.com ‘No More Bored, Never Be Alone, Because I See You!’ Itulah kata-kata yang jadi tagline Helloicu. Dengan avatar yang kita buat sendiri, kita seperti bisa melihat kawan di seberang dengan wujud kartun, lengkap dengan ruangan sebagai rumah kita. Wah enggak bakal kesepian deh. FUPEI.com Friends Uniting Program Especially Indonesia (FUPEI) adalah sebuah website komunitas yang berisi tentang jurnal persahabatan dan kreativitas di internet. FUPEI terus berusaha untuk mengembangkan fasilitasnya. Sekarang memiliki anggota sebanyak 80 ribu lebih orang dengan 96,3% adalah pengguna yang berasal dari Indonesia. Statusbooks.com Didirikan oleh Andy Syoekri Amal dari Palopo, Sulawesi Selatan. Sepintas tampilannya sangat mirip Facebook. Kita bisa membuat status, membagi video, dan menambah teman. Statusbooks juga punya kemampuan mention per anggota sehingga menganggap dirinya memiliki fitur seperti Twitter. Ketakutan terhadap rumor Facebook yang katanya akan ditutup ternyata menjadi alasan dibuatnya Statusbooks. EBET Media Jejaring Sosial Rasa Indonesia Yuk, gabung di media jejaring sosial buatan anak-anak muda negeri sendiri. Enggak kalah keren dan bikin koneksi lancar! ADINDA ASA MERI CHIN S UKA mengeluh karena server yang kalian gunakan berjalan sangat lambat? Ternyata selain menambah kapasitas, solusi yang ditawarkan yaitu mempergunakan layanan lokal! Masa sih? Ya, ternyata berpengaruh lo. Sebenarnya layanan-layanan lokal tersebut membawa beberapa keuntungan, bandwidth misalnya. Kecepatan internet negara kita ini tergolong sangat lambat jika dibandingkan dengan negara tetangga Singapura dan Australia. Banyak pengguna lokal lebih memilih Facebook, sedangkan kalau dilihat-lihat fiturnya sendiri tidak jauh berbeda. Keberadaan media sosial lokal dapat menghemat bandwidth negara karena tersedia di server lokal. Karena itu, yang lokal lebih menguntungkan sebenarnya. Coba tengok Helloicu.com, situs jejaring sosial pertama di Indonesia yang menggunakan avatar. Situs ini dibuat lima mahasiswa Indonesia, yaitu Dionisius Aldo, Vania Sutanto, Yoan Natalia, dan Rizky Muhammad yang sama-sama kuliah di Sekolah Bisnis Prasetya Mulya. Dalam 24 jam mereka berhasil mengumpulkan 900 user, dan dalam jam ke-25, mereka berhasil mengumpulkan 1.000 user lebih. Ini di luar dugaan. Yang lebih mengagetkan lagi, dalam jangka waktu jam tidur Indonesia, pukul 02.00-06.00, terjadi peningkatan sebanyak 100 user. Situs ini sudah dapat diakses dari Amerika Serikat, Jerman, Singapura dan Kanada. Mungkin saja situs ini bisa jadi jajaran situs jejaring sosial top di dunia. Lain lagi dengan Muqorrobien Marufi yang akrab dipanggil Robien. Mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer Amikom Yogyakarta ini sedang merencanakan sebuah jejaring sosial lokal dan akan segera muncul dengan nama www.digaku.com dengan kepik sebagai maskotnya. “Digaku.com adalah sebuah forum, tapi dikemas dalam bentuk publisher subsketcher. Jadi, nanti akan ada bermacammacam forum, misalnya forum pencinta motor, pencinta mobil, ataupun forum jual beli berkumpul dalam satu wadah, yaitu digaku.com ini,” jelas Robien. Menurut Robien, ia melihat peluang, belum banyak media sosial yang melirik kalangan komunitas untuk berkumpul dalam satu forum besar. Sebelas-dua belas dengan Kaskus, ya. Karakter Setiap media sosial lokal juga mempunyai karakter masingmasing. Baik jenis maupun fitur yang ada di dalamnya tergantung konsep jejaring tersebut. Seperti berbedanya Koprol dengan Helloicu. Koprol adalah media sosial berbasis tempat, sedangkan Helloicu adalah jejaring sosial yang fokus berkomunikasi. “Ada beberapa fitur yang ditawarkan di Helloicu, di antaranya chatting dengan teman-teman kita tanpa harus download sofware lebih dulu, avatar yang menjadi pilihan juga lucu-lucu, untuk mengasah kreativitas juga,” kata Aldo, yang bertugas sebagai CEO Helloicu. Keunggulan lainnya, kita bisa desain halaman kita sendiri, tentunya dengan memilih tema yang sudah disediakan. Ketika kita menyadari ternyata tidak besar uang yang kita dapat dari klik iklan.” Dionisius Aldo CEO Helloicu Sementara itu, Robien berencana akan ada banyak forum di jejaring sosial Buatannya. Namun, tidak akan dibatasi keanggotaannya, jadi setiap anggota berhak menjadi anggota lebih dari satu forum. Misalnya Anda sebagai anggota forum Harley Davidson, bisa juga menjadi anggota forum Fashion dan lainnya. “Para pengguna dipermudah untuk mengakses postingposting yang ingin mereka lihat. Posting dapat mereka tentukan dengan memilih posting mana yang paling banyak komen- tarnya atau posting yang paling baru. Jadi, pengguna tidak lagi dikejutkan dengan banyaknya posting yang masuk, padahal posting tersebut tidak mereka inginkan,” kata Robien ketika ditemui Move. Eksplorasi Tantangan untuk para pencipta media sosial lokal enggak jauh beda, yaitu harus selalu menemukan hal baru yang bisa ditawarkan ke pengguna. Apalagi untuk yang sudah tergilagila dengan Facebook. Untuk mendapatkan 1 juta pengguna secara jangka panjang, mereka harus menawarkan sesuatu yang berbeda. “Awalnya para pembuat media sosial biasanya tidak akan menaruh banyak fitur, karena akan membuat penggunanya menjadi bingung. Fitur akan dikeluarkan secara bertahap. Kemunculan fitur-fitur ini bisa dirasakan sebagai warna baru dalam situs yang sudah lama sekalipun. Hal ini adalah salah satu cara untuk menjaga para pengguna agar tidak meninggalkan situs tersebut,” cerita Robien. Mereka giat dan berlombalomba membuat sesuatu yang baru pada layanan masingmasing. “Sekarang situs ini masih beta, ada beberapa perbaikan dan penambahan fitur atau konten, di antaranya, penyempurnaan server, penambahan avatar, penambahan design room, dan perbaikan hal-hal sepele lainnya,” kata Aldo. Tantangan terbesar ialah timbal balik. Untuk melakukan berbagai maintenance, mempekerjakan karyawan, biaya hosting, domain, dan lain-lain, sudah tentu butuh biaya. Langkah spontan yang biasa dijumpai di layanan sosial ialah dengan pengiklan. Namun, sekarang masalah baru mulai muncul karena uang yang dihasilkan tidak seberapa besar jika dibandingkan dengan waktu dan pengeluaran yang tersisa. “Ketika kita menyadari ternyata tidak besar uang yang kita dapat dari klik iklan di situs jejaring sosial kita, sempat nyerah ketika itu. Tapi, terus cari cara sampai sekarang, Facebook saja bisa berkembang sebegitu besarnya,” kata Aldo yang juga membuka jasa event organizer. Meski belum memikirkan keuntungan secara materi, Robien mengaku mungkin akan memperoleh keuntungan dari sponsor-sponsor iklan yang menggunakan akun digaku. com. April nanti rencananya digaku.com akan di-publish dengan mengundang beberapa komunitas. Sebagai komunitas pelopor, mereka akan dibuatkan akun sekaligus mendapatkan suvenir khusus dari digaku.com. Harapan Robien dengan munculnya digaku.com ini dapat membawa warna baru dalam media sosial lokal. Tidak lagi fitur dan tampilan yang sama dengan buatan luar. Kita buktikan saja! (M-2) Adandu.com Tampilan logonya berbentuk bintang dengan lubang kunci di tengahnya yang sekaligus jadi maskot. Website didominasi warna merah dan putih. Adandu mulai diluncurkan dalam versi beta pada Oktober 2009. Berdasarkan data Alexa pada Mei 2009, laju pertumbuhan jumlah halaman situs Adandu yang diakses (pageviews) dalam tiga bulan naik 6.000%. Sedangkan laju waktu tinggal per orang (average time on site) tumbuh 2.400%. Desa Virtual Di desa ini setidaknya kita bisa bergabung dengan Facebook, Twitter, dan E-Bay! Ya, di sini kalian juga bisa online shopping, membeli atau menjual. Cek deh www.dvers.com daripada penasaran. Digli.com DIGLI adalah situs pertemanan dengan rasa Indonesia. Para pengguna bisa lebih mudah mendapatkan temanteman baru karena fasilitas yang tersedia sangat mendukung untuk menjalin komunikasi. Seperti menggabungkan antara Facebook dan Kaskus. Otofriends.com Baru diperkenalkan pada 2008. Situs ini mengusung tema jejaring sosial dengan tagline ‘Community Gathering, Start from Indonesia’. Otofriends dikembangkan oleh mahasiswa asli dari Indonesia, yang sampai saat ini belum diketahui siapa namanya. Beberapa user yang telah bergabung menilai akses Otofriends tergolong cepat dengan fitur komplet serta terus bertambah. Lilocity.com Lilo adalah singkatan dari Little Online, yang dikembangkan sebagai media berkumpul anak muda yang berkonsep virtual world society (VWS). Lilo dikembangkan ke arah VWS karena ingin memberikan tempat untuk anak-anak muda bersosialisasi, berkreasi, dan mengekspresikan dirinya. Salingsapa.com Fitur di Salingsapa tidak jauh berbeda dengan Facebook. Tapi percaya enggak kalau Move bilang yang menciptakan situs ini adalah bocah pemalu yang baru duduk di kelas 1 SMP Alam Bandung, Muhammad Yahya Harlan. Sejak umur dua tahun Yahya sudah suka komputer. Coba tengok sebagai buktinya. Kongkoow.com Kongkoow menyediakan fasilitas sangat lengkap seperti akun e-mail, file sharing, video streaming, dan blogging. Jadi sebetulnya kualitas produk-produk Indonesia enggak kalah bagus dan kreatif, kan? OPINI MUDA KEPALA DINAS PERTAMANAN FAVORIT MOVE Di samping menambah pertemanan, media sosial juga bermanfaat sekali untuk sarana promosi usaha yang saya kelola. Melalui Facebook, Twitter, Koprol, bisnis berjualan baju, tas, sepatu, dan sebagainya berjalan dengan baik karena bisa saya promosikan ke banyak orang. Nah, kebetulan saya salah satu pengguna akun jejaring sosial buatan lokal, yahookoprol.com. Dilihat dari fitur-fiturnya, saya rasa Koprol tidak kalah bersaing dengan Facebook dan Twitter. Bukan tidak mungkin Koprol nantinya akan mendunia dan bersaing dengan jejaring sosial yang ada. Jujur saja saya belum pernah menggunakan situs jejaring sosial karya anak bangsa, seperti salingsapa.com. Pertimbangannya, banyak teman saya yang tidak mempunyai akun di situs tersebut. Menurut saya, situs ini sangat kreatif dan pastinya patut diacungi jempol. Pertama, pencipta situs ini adalah anak SMP. Kedua, bahasa pengantar dalam situs ini adalah bahasa Indonesia. Terakhir, situs ini diciptakan dengan tampilan yang unik. Saya rasa ke depan situs ini akan menarik banyak member jika dipertahankan dan terus dikembangkan. Hendri Nurfian SMK Negeri 42 Jakarta Daniel Hermawan SMAK 1 BPK Penabur Bandung Dalam penggunaannya media sosial bisa dimanfaatkan untuk saling berbagi informasi terkini, seperti perkembangan suatu kegiatan, untuk publikasi kegiatan, bahkan sampai dalam tahap pengarsipan. Untuk penggunaan media sosial buatan anak bangsa, sesekali saya pernah mencobanya. Tetapi karena masih kurang populer di antara teman-teman saya yang menggunakan media sosial, jadi buat saya masih kurang efektif dalam mempermudah interaksi. Sekarang saya tidak menggunakannya lagi. Rezha Adviana Refrial Fakultas Perikanan 2009 Universitas Padjadjaran Bandung MASIH ingat dengan kuis Move edisi 13 Maret 2011 lalu? Ya, berkaitan dengan tulisan utama yang menceritakan tentang Taman Menteng. Move memberikan pilihan untuk Sahabat Move agar memilih satu dari empat dinas soal ruang publik yang hijau tersebut. Terpilihlah Agus Hidayat, mahasiswa Manajemen Komunikasi, Universitas Padjadjaran. Selamat, ya! Agus menuliskan rancangan program kerjanya sebagai kepala dinas pertamanan. Di antaranya, taman untuk berkarya yang digunakan untuk berbagai kegiatan, baik pentas musik maupun drama. Taman juga digunakan dalam berbagai kegiatan ilmiah. Seperti diskusi,bedah buku dan film, ataupun pelatihan. Belajar dari taman sebagai fungsi edukasi, taman dijadikan sebagai tempat pelatihan kerajinan dan atau prakarya. Mulai dari kerajinan berbahan baku sampah maupun pembuatan pupuk organik. Tidak lupa, untuk memuaskan dahaga pencinta buku, taman bacaan sederhana pun disediakan. Wah, Agus jadi kepala dinas pertamanan favorit deh! Sekali lagi selamat ya, tunggu hadiah dari Move! Kuis selanjutnya akan ada di edisi depan. Jangan lupa ikutan!