peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
Transcrição
peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SD N 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh Sholihin NIM 11408251 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SD N 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG Oleh: Solihin 11408251 Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan guna mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah SEKOLH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010 ii PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Sholihin NIM : 11408251 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SDN 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 11 Agustus 2010 Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si NIP 19700529 200003 2 001 iii SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp.(0293) 323706, 323433, Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.id, E-mail : [email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudara SHOLIHIN dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408251 yang Berjudul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT-SIFAT TERPUJI MELALUI METODE PEMBIASAAN PADA KELAS III SDN 2 MERGOWATI KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG telah dimunaqosyahkan dalam Sidang Panitia Ujuian Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada Sabtu, 25 September 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Salatiga, 25 September 2010 M. Panitia Ujian Ketua Sidang Sekretaris Sidang (Dr. Imam Sutomo, M.Ag) NIP. 19580827 198303 1 002 (Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.) NIP.19670112 199203 1 005 Penguji I Penguji II Dra. Nur Hasanah, M.Pd NIP.19690110 199403 2 002 Dra. Maryatin, M.Pd NIP. 19960402 199803 1 002 Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si NIP 19700529 200003 2 001 iv SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp.(0293) 323706, 323433, Fax 323433 Salatiga 50721 Website: www.stainsalatiga.id, E-mail : [email protected] PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Sholihin NIM : 11408251 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga,11Agustus 2010 Sholinin NIM : 11408251 v MOTTO Dan kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang kami beri wahyu kepada mereka; Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui. Agama adalah akhlaq yang baik . (HR. Baihaqi) PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan : 1. Untuk Ayahku Muhtarom dan Almarhumah Ibuku tercinta Suliyah, yang selalu melimphkan do’a untukku hingga aku bisa seperti saat ini. 2. Untuk Istriku Muniyati yang selalu menemani setiap langkahku, semoga kebersaman ini membawa kita untuk selalu tetap di jalan Alloh. 3. Anak-anak tersayang Liya Ambarwati dan Muhammad Ridlo T P, yang selalu menghangatkan rumah dengan canda dan tawa, semoga kalian menjadi kebanggaan keluarga, bangsa dan Agama. vi KATA PENGANTAR Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya. Selama proses penyusun skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan, dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M. Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan memohonkan ijin. 2. Fatchurrohman, M. Pd selaku ketua progdi PAI Fakultas Tarbiyah STAIN. 3. Hj. Maslikhah S. Ag, M. Si selaku Dosen pembimbing yang selalu memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi. 4. Seluruh Dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan keterampilan. 5. Teman-temanku tercinta di kelas yang saling membantu dalam proses hingga penyusunan skripsi. 6. Dewan Guru SD N 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun vii diharapkan dari semua pihak, sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin. Salatiga, Agustus 2010 Peneliti Solihin viii ABSTRAK Sholihin. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Sifat-Sifat Terpuji Melalui Metode Pembiasaan Pada Kelas III SDN 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Hj. Maslikhah, S. Ag, M. Si. Kata Kunci : Prestasi belajar, Metode pembiasaan, Sifat-sifat terpuji Tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah untuk mengetahui Peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat terpuji melalui metode pembiasaan di SD N 2 Mergowati kecamatan Kedu kabupaten Temanggung. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (action research) sebanyak dua putaran yang terdiri dari lima tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, refleksi dan revisi. Sasaran enelitian ini adalah siswa kelas III. Data yang diperoleh berupa lembar observasi keaktifan siswa dan tes formatif. Dari hasil analisis diperoleh bahwa prestasi belajar mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu pada siklus I siswa berprestasi (52%) dan pada siklus II siswa berprestasi (76%). Simpulan dari penelitian ini adalah melalui metode tanya jawab dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas III pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Pendidikan Agama Islam. ix DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .................................................................................... i HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL ........................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1 A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 3 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................... 3 E. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4 F. Definisi Operasional .................................................................... 4 G. Metode Penelitian ........................................................................ 6 H. Sistematika Penulisan .................................................................. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 13 A. Prestasi Belajar ............................................................................ 13 B. Pendidikan Agama Islam ............................................................. 17 C. Sifat-sifat Terpuji......................................................................... 20 D. Metode Pembiasaan Dalam Materi Sifat-Sifat Terpuji ................. 24 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...................................................... 27 A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................... 27 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................... 31 x BAB IV HASIL PENELITIAN ....................................................................... 37 A. Deskripsi Per Siklus ..................................................................... 37 B. Pembahasan ................................................................................. 41 BAB V PENUTUP ........................................................................................ 45 A. Kesimpulan ................................................................................. 45 B. Saran ........................................................................................... 45 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Skor Pengukuran Prestasi Belajar 9 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I 37 Tabel 4.2 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siklus I 38 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II 39 Tabel 4.4 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siklus II 40 xii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Surat keterangan penelitian dari Kepala Sekolah SD N 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung Lampiran 2 Profil Madrasah dan tabel jumlah siswa SD N 2 Mergowati Lampiran 3 Data Kepegawaian Lampiran 4 Rencana Pembelajaran Siklus I Lampiran 5 Instrumen Evaluasi Siklus I Lampiran 6 Tabel nilai tes formtif pada siklus I Lampiran 7 Tabel perhitungan hasil pengamatan terhadap prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar metode tanya jawab pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji siklus I Lampiran 8 rencana Pembelajaran Siklus II Lampiran 9 Instrumen Evaluasi Siklus II Lampiran 10 Tabel nilai tes formtif pada siklus II Lampiran 11 Tabel perhitungan hasil pengamatan terhadap prestasi belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar metode tanya jawab pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji siklus II xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa untuk dapat melangsungkan hidup seluruh masyarakatnya tentu harus memiliki sumber daya manusia yang memadai agar dapat mengolah sumber daya alam yang dimiliki guna memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya. Pembentukan sumber daya manusia yang hebat tentu tidak lepas dari peran besar pendidikan, oleh sebab itulah pendidikan menjadi hal yang sangat diperhatikan di Indonesia dan terus ditingkatkan kualitasnya saat ini. Salah satu tolok ukur peningkatan kualitas pendidikan adalah prestasi belajar yang dicapai oleh siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Apabila prestasi belajar siswa baik, ini merupakan keberhasilan siswa dalam belajar dan keberhasilan dari sistem pendidikan di suatu negara. Hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita sebagai pendidik untuk meningkatkan prestasi belajar siswa sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan?. Hal inilah yang perlu dipikirkan dan diselesaikan oleh para guru atau pendidik. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dapat dilakukan dengan memperbaiki salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dari beberapa 1 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, faktor metode menjadi salah satu yang menarik untuk diperbaiki karena saat ini telah berkembang berbagai macam metode pembelajaran, sehingga hal ini menuntut kecermatan dari para guru untuk dapat memilih dengan tepat metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan materi dan karakter siswa. Siswa kelas III SD N 2 Mergowati berdasarkan hasil observasi memiliki tingkat prestasi belajar pendidikan agama Islam khususnya pada materi Sifat-sifat Terpuji yang masih rendah. Hal ini tentu menjadi tantangan bagi guru pendidikan agam Islam untuk dapat memperbaikinya. Metode pembelajaran yang bersifat tradisional dirasa perlu diperbaharui dengan penerapan metode yang baru. Kegiatan pembelajaran yang cenderung menempatkan siswa sebagai obyek pasif dan pendengar terasa membosankan dan menyebabkan pemahaman siswa akan materi menjadi rendah atau tidak maksimal. Hal ini ditunjukkan dengan rendahnya masih rendahnya nilai sebagian besar siswa pada materi Sifat-sifat Terpuji yaitu 70% siswa hanya memperoleh nilai 50-60. Metode pembiasaan adalah sesuatu yang sengaja dilakukan secara berulang-ulang agar sesuatu itu dapat menjadi kebiasaan. Metode pembiasaan sebenarnya berintikan pengalaman, yang dibiasakan itu adalah sesuatu yang diamalkan. Pengalaman yang diberikan guru kemudian dibiasakan pada siswa akan menjadi sebuah kegiatn pembelajaran yang lebih menyenangkan dibandingkan dengan hanya sekedar mndengarkan ceramah guru, sehingga pembelajaran menjadi tidak membosankan. 3 Kegiatan pembelajaran yang menarik atau tidak membosankan diharapkan mampu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian tersebut maka penting sekali untuk dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan Metode Pembiasaan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III di SD N 2 Mergowati, Kedu, Temanggung khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi Sifat-Sifat Terpuji. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Apakah penerapan pembiasaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III di SD N 2 Mergowati kecamatan Kedu kabupaten Temanggung dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat terpuji ? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat terpuji melalui metode pembiasaan di SD N 2 Mergowati kecamatan Kedu kabupaten Temanggung. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Jika pembiasaan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi sifat-sifat terpuji ini dilaksanakan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD N 2 Mergowati. 4 2. Indikator Keberhasilan Tindakan penelitian ini dikatakan berhasil apabila 70% siswa memperoleh nilai ≥ 70 pada pembelajaran pendidikan agama Islam materi Sifat-sifat Terpuji. E. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa a) Dapat membantu siswa untuk membiasakan berlaku terpuji sehingga lebih memahami materi Sifat-sifat Terpuji. b) Membuat siswa terbiasa berlaku terpuji.. 2. Bagi Guru a) Membantu guru untuk dapat menerapkan salah satu metode yang dapat membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran. b) Membantu guru untuk dapat menerapkan metode pembelajaran yang variatif dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam agar siswa tidak jenuh. 3. Bagi Sekolah Melalui peningkatan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa, dapat meningkatkan kualitas lulusannya. F. Definisi Operasional Agar tidak terkadi salah pengertian pembaca dalam memahami judul skripsi ini maka berikut ini dijelaskan definisi oerasional dari istilah yang ada, yaitu: 5 1. Prestasi belajar a) Prestasi Prestasi didefinisikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi dapat diketahui dengan melakukan evaluasi di akhir proses pembelajaran. b) Belajar Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan (Hamalik, 2009:28). Belajar juga merupakan kegiatan mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi/materi pelajaran (Sotomo, 1993:119). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh selama proses pembelajaran yang berupa perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan dan pengusaan terhadap informasi/materi pelajaran. Jadi untuk mencapai prestasi belajar perlu adanya interaksi dengan lingkungan. 2. Metode Pembiasaan Metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan dan ajaran Agama Islam (Icas Shelo:2009). Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode ini sangat tepat untuk materi sift-sifat terpuji sebab dengan penerapan 6 metode pembiasaan dapat membiasakan siswa memiliki sifat terpuji dan bersikap terpuji. 3. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan usaha terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup (Daradjat, 2000:8). Pendidikan Agama Islam sebagai sebuah usaha untuk membuat siswa memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam membutuhkan suatu metode pembelajaran yang dapat membiasakan siswa mengamalkan ajaran Agama Islam. 4. Sifat-sifat Terpuji Sifat terpuji adalah perilaku yang baik seperti, setia kawan, bekerja keras, penyayang terhadap hewan dan penyayang terhadap lingkungan (Maksum, 2008: 137). Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa sifat-sifat terpuji sebagai sebuah perilaku maka dalam penyampaiannya membutuhkan pengalaman yang diberikan guru yang selanjutnya dilakukan oleh siswa. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada bulan Mei 2010 di SDN Mergowati 2, Kecamatan 7 Kedu, Kabupaten Temanggung. Rencana penelitian ini yaitu menerapkan metode pembiasaan dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi Sifat-sifat Terpuji untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran pendidikan agama Islam. 2. Subyek Penelitian a) Siswa Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SD N 2 Mergowati, Kedu, Temanggung tahun ajaran 2009/2010. b) Peneliti Penelitian dilakukan oleh Guru mata pelajaran pendidikan agama Islam SD N 2 Mergowati, Kedu, Temanggung. c) Pengamat Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat. 3. Langkah-langkah Penelitian Prosedur dan langkah-langkah dalam pelaksanaan penelitian ini mengacu pada prosedur penelitian yang dikemukakan oleh Arikunto (2009:16), yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Dengan rincian sebagai berikut: a) Tahap Perencanaan Pada tahap ini dilakukan penyusunan instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian yang terdiri atas silabus, rencana pengajaran, lembar observasi keaktifan bertanya siswa dan soal tes. Penelitian 8 direncanakan akan dilaksanakan pada bulan Juni oleh peneliti dengan dibantu dua teman sejawat sebagai pengamat. b) Pelaksanaan 1) Pelaksanaan siklus I pertemuan pertama dengan menerapkan metode pembiasaan. Siswa diminta untuk mempelajari materi percaya diri dan tekun secara mandiri dan menyusun pertanyaan dari materi yang dipelajari tersebut, selanjutnya pertanyaan dilemparkan secara acak kepada seluruh siswa untuk dijawab. 2) Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua dengan menerapkan metode pembiasaan. Siswa diminta untuk mempelajari materi tidak boros secara mandiri dan menyusun pertanyaan dari materi yang dipelajari tersebut, selanjutnya pertanyaan dilemparkan secara acak kepada seluruh siswa untuk dijawab.. c) Pengamatan Tahap ini dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan yaitu pengamatan terhadap keaktifan bertanya siswa dengan menggunakan lembar observasi dan pengamatan terhadap prestasi siswa dengan mengadakan tes pada akhir siklus. d) Refleksi Pada tahap ini dibandingkan antara hasil observasi awal mengenai keaktifan bertanya siswa dan prestasi siswa dengan hasil observasi pada siklus, sehingga dapat diketahui terjadinya perubahan akibat perlakuan pada siklus I. 9 Apabila pada akhir siklus I diperoleh hasil yang belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan, maka akan dilanjutkan dengan melaksanakan siklus selanjutnya. Begitu pula sebaliknya jika prosentase keberhasilan belajar dengan bentuk keaktifan dan prestasi belajar telah tercapai, maka sikus dihentikan. 4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen a. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a) Soal Tes formatif (Terlampir) b) Catatan Lapangan (Terlampir) b. Indikator Instrumen Indikator instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 1.1 Skor Pengukuran Prestasi Belajar No Interval Nilai Katagori Simbol 1 80-100 Baik A 2 60-79 Cukup B 3 < 60 Kurang C Persentase siswa berprestasi (memperoleh nilai ≥ 70) dapat diketahui dengan mengolah data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 10 P= F × 100% N Keterangan: P: Persentase F: Frekuensi N: Jumlah total subyek 5. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga metode yaitu: a) Metode Tes Tes dilakukan pada akhir siklus. Tes ini dilakukan secara tertulis, siswa diminta untuk mengerjakan soal yang telah disusun sebelumnya sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Tes ini digunakan untuk mengukur tentang prestasi belajar siswa pada setiap siklus. b) Catatan Lapangan Catatan lapangan adalah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses penelitian dan penagmatan berlangsung. Catatan ini digunakan sebagai data pendukung dari data penelitian yang diperoleh melalui observasi dan tes. 6. Analisis Data Hasil yang diperoleh dari pengamatan selama proses penelitian dengan menggunakan lembar observasi, tes dan catatan lapangan dianalisis 11 untuk mengetahui hasil yang diperoleh setelah diterapkan metode tanya jawab dengan urutan sebagai berikut: a. Reduksi data yang diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data. b. Penyajian data yang merupakan penyusunan sekumpulan informasi yang diperoleh selama dilkukannya tindakan. c. Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah mencari makna data, mencatat keteraturan data dan menggolongkan data. Setelah penerapan metode tanya jawab diharapkan siswa menjadi aktif bertanya dan prestasi belajarnya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam pada materi Aqidah Akhlaq meningkat yaitu mencapai 70% siswa memperoleh nilai ≥ 70. H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi hasilpenelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: BAB I Pendahuluan Memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi istilah, metode penelitian meliputi rencana penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data, dan sistematika penulisan. 12 BAB II Kajian Pustaka Memuat prestasi belajar, pendidikan agama Islam, sifatsifat terpuji dan pembiasaan dalam materi sifat-sifat terpuji. BAB III Pelaksanaan Penelitian Memuat deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III, dst. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Memuat deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus) BAB V Penutup Memuat kesimpulan dan Saran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Prestasi a. Pengertian Prestasi Prestasi didefinisikan sebagai hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi dapat diketahui dengan melakukan evaluasi di akhir proses pembelajaran. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi Uzzer (1993:9-10) menyatakan bahwa prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, menyatakan bahwa baik yang berasal dari dalam dirinya (internal) maupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Faktor-faktor tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal), yaitu terdiri dari: a) Faktor jasmaniah (fisiologi). b) Faktor psikologis 2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) a) Faktor sosial, yang terdiri dari: (1) Lingkungan keluarga (2) Lingkungan sekolah (3) Lingkungan masyarakat 13 14 (4) Lingkungan kelompok b) Faktor budaya, seperti: adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian. c) Faktor lingkungan fisik, seperti: fasilitas yang tersedia di rumah,dan fasilitas belajar yang tersedia. d) Faktor spiritual atau keagamaan 2. Belajar a. Pengertian Belajar Banyak ahli mencoba merumuskan pengertian dari belajar, berikut ini rumusan belajar yang diungkapkan Hamalik (2009:27-28): 1) Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as he modification or strengthening of behavior through experiencing). Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan tingkah laku. 2) Sejalan dengan perumusan di atas, ada pula tafsiran lain tentang belajar yang menyatakan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya. Dibandingkan dengan pengertian pertama maka jelas tujuan belajar itu prinsipnya sama, yakni perubahan tingkah laku, hanya berbeda cara atau usaha pencapaiannya. Pengertin ini menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungannya. Berdasarkan dua rumusan di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan proses interaksi untuk mencapai tujuan. 15 b. Faktor Belajar Belajar yang efektif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor tersebut menurut Hamalik (2009:32-33) adalah: 1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan. 2) Belajar memerlukan latihan. 3) Belajar siswa akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. 4) Siswa yang belajar perlu mngetahui apakah dia berhasil atau gagal dalam belajarnya. 5) Faktor asosiasi. 6) Pengalaman masa lampau dan pengalaman-pengalaman yang telah dimiliki siswa. 7) Kesiapan belajar. 8) Minat dan usaha. 9) Faktor-faktor fisiologis 10) Faktor Intelegensi. c. Ciri-ciri belajar William Burton dalam Hamalik (2009:31) menyimpulkan uraiannya tentang prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: 1) Proses belajar ialah pengalama, berbuat, mereaksi, dan melampaui (under going). 2) Proses itu melalui barmacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran-mata pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu. 16 3) Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid. 4) Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri yang mendorong motivasi yang kontinu. 5) Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan. 6) Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid. 7) Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid. 8) Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan. 9) Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur. 10) Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah. 11) Proses berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan. 12) Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan. 13) Hasil-hasil belajar diterims oleh murid apabila memberi kepuasan pada kebutuhannya dan beguna serta bermakna baginya. 14) Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-pengalaman yang dapt dipersamakan dan dengan pertimbangan yang baik. 15) Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatuakn menjadi kepribadian dengan kecepatan yang berbeda-beda. 16) Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat berbah-ubah (adapteble), jadi tidak sederhana dan statis. Ciri-ciri belajar di atas harus diperhatikan agar guru dapat meembuat siswa untuk belajar dengan siswa sehingga waktu yang tersedia untuk siswa belajar tidak terbuang sia-sia. 17 B. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian a. Zakiah Daradjat Zakiah Daradjat mendefinisikan Pendidikan Agama Islam sebagai berikut: 1. Pendidikan Agama Islam ialah usaha berupa bimbingan dan usaha terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran Agama Islam serta menjadikannya sebagai pedoman hidup. Dalam hal ini peran guru untuk memaksimalkan pemahaman siswa pada materi-materi dalam Pendidikan Agama Islam menjadi sangat penting agar siswa dapat mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang dilaksanakan berdasarkan ajaran Islam. Hal ini berarti semua materi yang tercantum dalam Pendidikan Agama Islam merujuk dan berdasarkan pada ajaran Islam. 3. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Agama Islam itu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan mengamalkan ajaranajaraan agama Islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran Agama Islam itu sebagai suatu 18 pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak (Daradjat, 2000:8). b. Zarkowi Pengertian pendidikan agama Islam juga diungkapkan oleh Zarkowi (1986) dalam Fadjar (1998:3) yaitu: 1) Jenis pendidikan yang pendirian dan penyelenggaraannya didorong oleh hasrat dan semangat cita-cita untuk mengejawantahkan nilai-nilai Islam . 2) Jenis pendidikan yang memberikan perhatian dan sekaligus menjadikan ajaran Islam sebagai pengetahuan untuk program studi yang diselenggarakannya. 3) Jenis pendidikan yang mencakup dua pengertian di atas. Berdasarkan pengertian di atas maka pendidikan agama Islam tentu sangat penting untuk setiap orang sebab sebab melalui pendidikan agama Islam dapat ditanamkan nilai-nilai dalam agama Islam. 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam a. Pengertian Tujuan pendidikan menurut Daradjat (2001:72) suatu yang hendak dicapai dengan kegiatan atau usaha pendidikan. Tujuan sangat dalam pendidikan sebab menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan penyelanggaraan pendidikan. Selanjutnya Daradjat (2001:72) juga menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah tercapainya atau terbentuknya 19 pribadi muslim. Pribadi muslim adalah suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam. b. Fungsi Tujuan Fungsi tujuan dalam pendidikan agama Islam seperti yang diungkapkan oleh Daradjat (2001:73) adalah sebagai berikut: 1) titik pusat perhatian dan pedoman dalam melaksanakan keiatan pengajaran; 2) penentu arah kegiatan pengajaran; 3) titik pusat perhatian dan pedoman dalam menyusun rencana kegiatan pengajaran; 4) bahan pokok yang akan dikembangkan dalam memperdalam dan memperluas ruan lingkup pengajaran; 5) Pedoman untuk mencegah atau menghindari penyimpangan kegiatan. c. Kandungan Tujuan Tujuan pendidikan Agama Islam harus mengandung bahan pelajaran yang bersifat: 1) 2) 3) 4) menumbuhkan dan memperkuat iman; membekali dan memperkaya ilmu agama; membina keterampilan beramal; menuntut dan mengembangkan potensi yang dibawa sejak lahir sebagai manusia secara utuh (individual); 5) menumbuhkan dan memupuk rasa sosial dan sifat-sifat terpuji; 6) pemberin pengetahuan dan keterampilan yang dapat diamalkan dan dikembangkan dalam berbagai lapangan pekerjaan untuk mencari nafkah (tenaga profesional); (Daradjat, 2001:79) Berdasarkan sifat yang harus terkandung dalam bahan pelajaran dalam pendidikan agama Islam tersebut maka sifat-sifat terpuji merupakan salah satu materi dalam agama Islam yang sangat penting untuk diajarkan. 20 C. Sifat-sifat Terpuji 1. Definisi Sifat terpuji adalah perilaku yang baik, seperti setia kawan, bekerja keras, penyayang terhadap hewan dan penyayang terhadap lingkungan (Maksum, 2008: 137). 2. Dasar untuk Memiliki Sifat Terpuji a. Al Qur’an Al Qur’an merupakan pegangan dan petunjuk yang utama bagi hidup kaum mukmin. Dalam Al Qur’an terdapat banyak sekali ayat yang menjadi dasar bagi umat muslim agar memiliki sifat terpuji, antara lain: 1) QS Al Ahzab ayat 21 Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”. 2) QS Hud ayat 114 21 Artinya: “Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat”. 3) QS Hud ayat 115 yang Artinya: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan”. b. Hadist Dasar bagi manusia untuk memiliki sifat terpuji selain tercantum dalam Firman Alloh juga tercantum dalam Sunnah Rosul, diantaranya seperti yang diungkapkan Ilyas (2002:6-8) sebagai berikut: 1) Hadist riwayat Baihaqi yang artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang mulia”. 2) Hadist riwayat Tirmidzi yang artinya: “Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan (kebaikan) seorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang baik…” 3) Hadist riwayat Ahmad yang artinya: “Aku mendengar rasulullah SAW bersabda:”Maukah kalian aku beri tahukan siapa di antara kalian yang paling aku cintai dan paling dekat tempatnya denganku nanti pada hari kiamat?” Beliau ulangi pertanyaan itu dua atau tiga 22 kali. Lalu sahabat-sahabat menjawab:”Tentu Ya Rosulullah”. Nabi bersabda:”Yaitu yang paling baik akhlaqnya di antara kalian”. 4) Hadist riwayat Tirmidzi yang artinya: “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya.” Keempat hadist di atas cukup kuat untuk menjadi dasar bahwa seluruh umat Islam harus memiliki akhlaq yang baik atau sifat terpuji, sebab hanya dengan memiliki sifat terpuji orang mukmin terhindar dari sifat buruk dan sempurna amalan baiknya. 3. Macam-macam Sifat Terpuji Berdasarkan ruang lingkupnya menurut Ilyas (2002:147-247) sifat terpuji dapat dibagi menjadi beberpa macam diantaranya adalah: a. Sifat Terpuji dalam Keluarga Dalam kehidupan keluarga ada 4 bentuk sifat terpuji, yaitu: 1) Birrul Walidain , yaitu berbuat kebajikan kepada kedua orang tua. Misalnya: Mengikuti keinginan dan saran orang tua dalam berbagai aspek kehidupan, menghormati dan memuliakan kedua orang tua dengan sepenuh rasa terima kasih dan kasih sayang, membantu ibu bapak sacara fisik dan materiil dan mendo’akan ibu bapak. 2) Hak, kewajiban dan kasih sayang suami isteri 3) Kasih sayang dan tanggung jawab orang tua terhadap Anak. Anak adalah tempat orang tua mencurahkan kasih sayang dan 23 anak adalah amanat yang dititipkan Allah SWT kepada orang tua untuk dibesarkan, dipelihara, dirawat dan dididik sebaik-baiknya. 4) Silaturrahim Dengan Karib Kerabat, yaitu sebuah simbol dari hubungan baik penuh kasih sayang antara sesama karib kerabat yang asal usulnya dari satu rahim. Misalnya: Berbuat baik dengan memberikan bantuan, Membagi sebagian harta warisan kepada karib kerabat yang hadir saat pembagian tapi tidak mendapat waris karena terhalang oleh ahli waris yang lebih berhak dan Memelihara serta meningkatkan rasa kasih sayang sesama kerabat. b. Sifat Terpuji dalam Bermasyarakat Dalam kehidupan bermasyarakat ada 5 bentuk sifat terpuji, yaitu: 1) Bertamu dan menerima tamu 2) Hubungan baik dengan tetangga 3) Hubungan baik dengan masyarakat 4) Pergaulan muda-mudi 5) Ukhuwah islamiyah, yaitu: persaudaraan antara sesama muslimdi seluruh dunia. Misalnya: Menegakkan dan membina Ukhuwah Islamiyah dan Memelihara Ukhuwah Islamiyah. c. Sifat Terpuji dalam Bernegara Dalam kehidupan bernegara ada 4 bentuk sifat terpuji, yaitu: 24 1) Musyawarah memiliki arti penting dalam menciptakan peraturan dalam masyarakan manapun. 2) Menegakkan keadilan 3) Amar ma’ruf nahi munkar, artinya menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. 4) Hubungan pemimpin dengan yang dipimpin. D. Metode Pembiasaan Dalam Materi Sifat-Sifat Terpuji 1. Pengertian Metode Pembiasaan Menurut Icas Shelo (2004) metode pembiasaan adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan dan ajaran Agama Islam. Pembiasaan ini akan memberikan kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik secara individual maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menerapkan metode ini dalam pembelajaran materi sifat-sifat terpuji siswa akan dibiasakan berfikir, bersikap dan bertindak terpuji. Inti pembiasaan adalah pengulangan, karenan pembiasaan berisikan pengulangan (Ahmad Tafsir, 1994:145). Melalui pengulangan siswa akan dapat lebih memahami makna dan conto-contoh sifat terpuji sehingga akan dapat meningkatkan prestasi siswa. Pembiasaan adalah upaya praktis dalam pendidikan dan pembinaan anak. Hasil dari pembiasaan yang dilakukan seorang 25 pendidik adalah terciptanya suatu kebiasaan bagi anak didiknya. ”Kebiasaan itu adalah suatu tingkah laku tertentu yang sifatnya otomatis, tanpa direncanakan dulu, serta berlaku begitu saja tanpa dipikir lagi” ( Edi Suardi, tt. : 123 ). Seorang anak yang terbiasa mengamalkan sifat-sifata terpuji lebih dapat diharapkan dalam kehidupannya nanti akan menjadi manusia yang baik. 2. Dasar Penerapan Metode Pembiasaan Al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam, memuat prinsipprinsip umum pemakaian metode pembiasaan dalam proses pendidikan. Dengan demikian, menurut Erwita Aziz (2003:81) metode pembiasaan dan pengulangan yang digunakan Allah dalam mengajar Rasul-Nya amat efektif sehingga apa yang disampaikan kepadanya langsung tertanam dengan kuat di dalam kalbunya. Di dalam ayat 6 surah Al-A’la, Allah menegaskan metode itu : سَنُقْرِ ُئكَ َفالَ تَنْسي “ Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu (Muhammad) maka kamu tidak akan lupa” . Rosululloh SAW juga mengisyaratkn tentang penerapan metode pembiasaan melalui salah satu Hadistnya, yaitu tentang perintah membiasakan sholat pada sejak dini. 26 َالةِ ذِا بَلَغَ سَبْعَ سِنِيْنَ وَ اِذَا بَلَغ َ ّص َ مُرُوْا الّصَ ِبيَ بِال عَشْرَ سِنِيْنَ فَاضْرِبُ ْىهُ عَلَيْهَا “Suruhlah olehmu anak-anak itu shalat apabila ia sudah berumur tujuh tahun, dan apabila ia sudah berumur sepuluh tahun, maka hendaklah kamu pukul jika ia meninggalkan shalat”. (HR. Bukhori) Berdasarkan paparan tersebut maka dapat diyatakan bahwa metode pembiasaan tepat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam terutama pada materi sifat-sifat terpuji.Metode pembiasaan dapat membantu siswa untuk membiasakan bersikap terpuji dan memahami makna serta macam sifat terpuji. BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan Membuat instrumen, yang terdiri dari: 1) Menyusun perangkat pengajaran materi percaya diri, tekun dan tidak boros. 2) Soal untuk evaluasi siklus I. 2. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, yaitu: 1) Pertemuan pertama membahas tentang percaya diri 1) Sikap percaya diri Sikap percaya diri adalah sikap pribadi yang mengakui dan meyakini sesuatu itu memang benar. Percaya diri juga merupakan sikap percaya pada kemampuan diri sendiri. Contoh perilaku orang yang percaya diri,antara lain: a) Bekerja dengan penuh keyakinan b) Selalu tenang dalam menghadapi kesulitan c) Bertanya apabila ada sesuatu yang tidak jelas 2) Akibat tidak percaya diri Akibat bagi orang yang tidak percaya diri, antara lain: a) Mudah mengalami kebingungan b) Sering gelisah apabila mengalami kesulitan 27 28 c) Tidak berani menyampaikan pendapat d) Mudah putus asa b. Pertemuan kedua membahas tentang materi tidak boros. Tidak boros berarti hemat. Maksudnya sederhana di dalalm membelanjakan uang atau harta, tetapi tidak terlalu pelit terhadap sesama. Boros juga merupakan teman setan. Keuntungan bagi orang yang tidak boros, antara lain: 1) Dapat membelanjakan uang sesuai dengan kebutuhan 2) Dapat menabung setiap hari untuk memenuhi kebutuhan saat diperlukan 3) Dapat sedekah untuk fakir miskin 4) Dapat menunaikan zakat apabila hartanya telah mencapai nisab 5) Tidak mengalami kesulitan hidup, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari Pada pertemuan kedua prosedur pembelajaran yang dilaksanakan sama dengan pertemuan pertama, yaitu siswa diberi penjelasan secara singkat tentang materi tidak boros. Selanjutnya siswa diminta untuk melakukan kegiatan yang dibiasakan setiap hari di kelas. c. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I 1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Menyampaikan materi pelajaran tentang percaya diri dan tidak boros. 29 3) Guru menyuruh siswa untuk melakukan sebuah kebiasaan yang telah ditentukan oleh guru setiap hari selama 1 minggu, kebiasaan tersebut yaitu: a) Pada materi percaya diri, setiap siswa diminta untuk bercerita di depan kelas tentang pengagalaman pribadinya setiap pagi sebelum pelajaran dimulai selama satu minggu. b) Pada materi tidak boros, setiap siswa diminta menyisihkan uang sakunya setiap hari untuk dimasukkan dalam kotak infaq yang telah disediakan selama satu minggu. 4) Setalah satu minggu, pada akhir siklus dibahas bersama tentang pembiasaan yang telah dilaksanakan serta meminta siswa untuk bercerita didepan kelas dengan tema bebas dan membuka kotak infaq yang telah diisi. Selanjutnya memanfaatkan uang infaq yang telah diperoleh untuk keperluan kelas sehingga siswa dapat memhami dan merasakan manfaat dari bersikap tidak boros dan juga manfaat dari sikap percaya diri. 5) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I. 6) Melakukan refleksi secara bersama-sama dengan siswa atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 7) Guru memberikan tindak lanjut yang berupa pemberian tugas pada siswa untuk menuliskan 3 contoh sikap percaya diri dalam kehidupan sehari-hari. 30 3. Pengamatan Pengamatan ditujukan pada dua obyek yaitu siswa dan guru. a. Pengamatan terutama dilakukan terhadap siswa terutama dalam hal kektifan siswa melaksanakan tugas pembiasaan selama satu minggu. Hasil pengamatan dituliskan pada lembar catatan lapangan. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus I, yaitu: 1) Persentase siswa yang berani bererita tentang pengalaman pribadi hanya sebesar 40% dan persentase siswa yang aktif mengisi infaq setiap hari sebesar 46% . 2) Pada proses tes formatif pada akhir siklus I diperoleh hasil bahwa ada beberapa pertanyaan yang sulit dijawab siswa, yaitu: a) Soal yang meminta siswa menyebutkan contoh sikap percaya diri. b) Soal yang meminta siswa menjelaskan maksud dari hidup hemat. b. Pengamatan terhadap guru juga dilakukan dan hasil pengamatan dicantumkan dalam catatan lapangan. Pengamatan terhadap guru hanya dilakukan secara global tentang peranannya dalam mengelola proses pembelajaran, dengan hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Guru dalam membangkitkan antusiasme siswa dalam melaksanakan kebiasaan yang telah ditugaskan sudah baik. 2) Guru sudah berperan sebagai pemberi motivasi yang baik dalam kegiatan pembiasaan dilakukan siswa. 31 3) Guru belum memberikan pengayaan terkait dengan masih banyaknya siswa yang belum memahami materi. 4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan siklus I terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu: a. Dalam proses pembelajaran guru harus mampu mengelola kelas agar tidak ada siswa yang berbicara dengan siswa lain saat guru menjelaskan materi. b. Sebagian siswa masih belum mengerti dengan metode yang diterapkan sehingga siswa masih bingung saat harus melaksanakan tugas pembiasaan. Pada tindakan selanjutnya guru harus lebih menjelaskan tentang metode yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran. c. Guru melakukan observasi dan catatan lapangan serta memberikan evaluasi proses pembelajaran, jika hasil pengamatan dan tes formatif dalam memenuhi tolok ukur, maka dilakukan proses pembelajaran pada siklus ke-2. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan Membuat instrumen pengajaran, yang terdiri dari: a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan hasil analisis pada refleksi siklus I. 32 b. Mempersiapkan instrumen penelitian untuk pelaksanaan siklus II, yaitu materi tentang bekerja keras dan penyayang terhadap hewan dan lingkungan. c. Soal untuk evaluasi siklus II. 2. Pelaksanaan Siklus I dilaksanakan dalam 2 pertemuan, yaitu: a. Pertemuan pertama membahas tentang: 1) Bekerja keras a) Pengertian Bekerja keras dalam mencapai suatu tujuan merupkan sikap sikap yang wajib dimiliki oleh umat islam. Kerja keras yang dimaksud adalah kerja yang menggunakan tenaga dan pikiran agar tercapai yang diinginkan. b) Keuntungan bekerja keras Keuntungan bagi orang yang bekerja keras antara lain: (1) Tercapai apa yang kita inginkan (2) Menjadi orang yang berhasil (3) Merasa puas dengan apa yang kita lakukan (4) Melatih kedisiplinan b. Pertemuan kedua Pertemuan kedua membahas tentang materi penyayang terhadap hewan dan lingkungan. Sebagai manusia yang selalu 33 membutuhkan hewan dan linkungan untuk dapat hidup, maka kita harus menyayangi hewan dan lingkungan hidup disekitar kita. Hewan seperti sapi, lebah sering kita manfaatkan dalam hidup kita sehari-hari, misalnya sapi diperas susunya untuk kita minum dan dagingnya untuk kita makan serta dapat kita manfaatkan madunya sebagai obat.Lingkungan hidup disekitar kita juga menyokong kehidupan kita, misalnya air yang menjadi kebutuhan pokok manusia untuk minum, masak dan mandi. 1) Hal-hal yang harus diperhatikan jika kita memelihara hewan Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita memelihara hewan, yaitu: (a) Memberi makan teratur dan tidak boleh lupa (b) Tidak menyiksa (c) Memelihara dengan penuh keikhlasan (d) Menjaganya dari bahaya yang mengancam (e) Mengobati apabila sakit 2) Pembagian lingkungan Lingkungan hidup secara garis besar dibagi menjadi tiga, yaitu: (a) lingkungan nabati atau lingkungan tumbuh-tumbuhan dengan bermacam-macam jenisnya, baik di air maupun di darat (b) Lingkungan hewan atau lingkungan hewan dengan berbagai macam jenisnya, baik di laut, darat maupun udara 34 (c) Lingkungan benda-benda mati yang terdiri atas tanah, batuan dan air c. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus II 1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Menyampaikan materi pelajaran tentang bekerja keras dan penyayang terhadap hewan dan lingkungan. 3) Guru menyuruh siswa untuk melakukan sebuah kebiasaan yang telah ditentukan oleh guru setiap hari selama 1 minggu, kebiasaan tersebut yaitu: a) Pada materi bekerja keras, setiap siswa diminta untuk menulis tentang kegiatan sehari-hari yang termasuk kerja keras yang yang dilakukan oleh masing-masing siswa selama 1minggu. b) Pada materi penyayang hewan dan lingkungan, setiap siswa diminta menanam bunga di pot kemudian merawatnya. 4) Setalah satu minggu, pada akhir siklus dibahas bersama tentang pembiasaan yang telah dilaksanakan, mengenai makna dan manfaat dari pembiasaan yang telah dilaksanakan. 5) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus II. 6) Melakukan refleksi secara bersama-sama dengan siswa atas proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. 3. Pengamatan Pengamatan ditujukan pada dua obyek yaitu siswa dan guru. 35 a. Pengamatan terutama dilakukan terhadap siswa terutama dalam hal keaktifan melaksanakan pembiasaan. Hasil pengamatan dituliskan pada lembar catatan lapangan. Hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus II, yaitu: 1) Persentase siswa yang berhasil menyelesaikan tugas menuliskan kegiatan yang termasuk bekerja keras sebesar 90% dan persentase siswa yang aktif merawat tanamannya hingga tanamannya dapat hidup sebesar 76%. 2) Pada proses tes formatif pada akhir siklus II diperoleh hasil bahwa seluruh pertanyaan telah berhasil dijawab oleh siswa b. Pengamatan terhadap guru juga dilakukan dan hasil pengamatan dicantumkan dalam catatan lapangan. Pengamatan terhadap guru hanya dilakukan secara global tentang peranannya dalam mengelola proses pembelajaran, dengan hasil pengamatan sebagai berikut: 1) Pada awal kegiatan guru telah menjelaskan mekanisme pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu metode pembiasaan. 2) Pada kegiatan inti tugas keseluruhan guru telah berjalan dengan baik. 3) Guru telah memberikan pengayaan dan membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang dibahas. 4) Guru telah mampu mengkondisikan siswa untuk senang memelihara tanaman. 5) Guru sudah baik dalam mengkondisikan siswa saat guru menjelaskan materi. Hal ini dapat dilihat suasana kelas yang tidak gaduh. 36 4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan siklus II terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu: a. Dalam proses pembelajaran guru telah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai rencana. b. Siswa sudah mengerti dengan metode yang diterapkan sehingga siswa tidak bingung lagi saat harus melaksanakan tugas pembiasaan. c. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu siklus selanjutnya dapat dihentikan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus 1. Siklus I a. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan berupa data tentang prestasi siswa. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar mengajar dengan metode pembiasaan dan diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama Ahmad Sobirin Ahmad Taufik Deni Khurniawan Indah Lestari Arum Lestiayani Anugerah Saputra Dina Riyana Yesi Wulandari Erin Lisca Okta Very Frinda Putri Wijayani Khoirul Wahid Lilin Widayani Makrifatul Mutabarok Miftakhul Rizki Muhamad Giri P Muhamad F Mufd Jamaludin Murti Nurmakrifah Nia Damayanti Nafiana Dita Elisa Sofwanudin Ulafatul Khasanah Vendi Ardiyanto Wulan Safitri Wili Ayu Wardani 37 Nilai 90 70 65 80 70 75 60 80 90 60 85 60 70 55 60 85 60 65 60 60 80 65 75 70 55 38 Data yang diperoleh dengan mengacu pada katagori skor pengukuran prestasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga katagori yaitu katagori baik, cukup dan kurang. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan rumus P = F × 100%, N sehingga diperoleh persentase dari masing-maing katagori sebagai berikut: Tabel 4.2 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siklus I No Predikat Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase 1 A (Baik) 80-100 13 52 % 2 B (Cukup) 60-79 12 48% 3 C (Kurang) < 60 - Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentase siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 adalah 52%. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa dengan menerapkan metode tanya jawab dalam kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam telah dapat meningkatkan keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Hasil yang diperoleh pada siklus I ini belum mencapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilaksanakan siklus selanjutnya yaitu siklus II. 39 b. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan siklus I terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu: 1) Sebagian siswa masih belum mengerti dengan metode yang diterapkan sehingga siswa masih bingung saat harus melaksanakan tugs pembiasaan. 2) Sebagian siswa masih belum memahami materi yang dibahas dan didalami melalui proses pembiasaan 2. Siklus II a. Data Hasil Pengamatan Pada akhir proses belajar mengajar siklus II siswa juga diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam belajar mengajar dengan metode tanya jawab dan diperoleh hasil sebagai berikut: 40 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Nama Ahmad Sobirin Ahmad Taufik Deni Khurniawan Indah Lestari Arum Lestiayani Anugerah Saputra Dina Riyana Yesi Wulandari Erin Lisca Okta Very Frinda Putri Wijayani Khoirul Wahid Lilin Widayani Makrifatul Mutabarok Miftakhul Rizki Muhamad Giri P Muhamad Mufud Jamaludin Murti Nurmakrifah Nia Damayanti Nafiana Dita Elisa Sofwanudin Ulafatul Khasanah Vendi Ardiyanto Wulan Safitri Wili Ayu Wardani Nilai 85 80 70 85 70 80 75 70 95 65 80 60 70 70 60 85 65 75 80 65 80 65 75 70 70 Data yang diperoleh dengan mengacu pada katagori skor pengukuran prestasi belajar dapat digolongkan menjadi tiga katagori yaitu katagori baik, cukup dan kurang. Selanjutnya data tersebut diolah dengan menggunakan rumus P = F × 100%, sehingga diperoleh persentase dari masingN maing katagori sebagai berikut: 41 Tabel 4.4 Penggolongan Data Hasil Pengamatan Prestasi Belajar Siklus II No Predikat Keaktifan Siswa Jumlah Siswa Prosentase 1 A (Baik) 80-100 19 76 % 2 B (Cukup) 60-79 6 24% 3 C (Kurang) < 60 - Jumlah 25 100% Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa prosentase siswa yang mencapai nilai sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan yaitu ≥ 70 adalah 76%. Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pada siklus II keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa meningkat lagi jika dibandingkan pada siklus I. Hasil yang diperoleh pada siklus II ini telah mencapai indikator yang diharapkan, maka siklus selanjutnya dapat dihentikan. b. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan siklus II terdapat beberapa hal yang harus direfleksi, yaitu: 1) Dalam proses pembelajaran guru telah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat terlaksana sesuai rencana. 42 2) Siswa sudah mengerti dengan metode yang diterapkan sehingga siswa tidak bingung lagi saat harus melaksanakan tugas pembiasaan. 3) Siswa telah mampu memahami materi yang didalami melalui kegiatan pembiasaan. B. Pembahasan 1. Siklus I Pelaksanaan penelitian siklus I telah menunjukkan bahwa penggunaan metode pembiasaan pada proses belajar mengajar Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji dapat meningkatkan prestasi belajar, meskipun belum mencapai indikator yang ditetapkan. Hal ini tampak dari persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 masih dibawah prosentase indikator keberhasilan yang diharapkan. Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus I diperoleh hasil persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 (prsetasi siswa) adalah 52%. Hasil yang masih dibawah dibawah indikator keberhasilan yang ditetapkan ini tentu disebabkan oleh berbagai faktor baik dari sisi guru maupun siswa. Faktor-faktor yang mempengaruhi ketidakberhasilan siklus I antara lain masih banyak siswa yang berbicara sendiri saat diberi penjelasan tentang metode yang akan digunakan, sebagian siswa belum termotivasi untuk aktif melaksanakan kegatan pembiasan. Faktor- 43 faktor tersebut menyebabkan siswa menjadi kurang memahami materi sehingga prestasinya masih rendah. 2. Siklus II Pada pelaksanaan siklus II guru membuat perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan yang ditemukan pada siklus I. Guru berusaha lebih untuk dapat mengkondisikan siswa agar pada saat guru menjelaskan metode yang akan diterapkan dan menjelaskan materi siswa tidak bicara sendiri, guru juga berusaha untuk lebih memotivasi siswa-siswa yang masih pasif dalam melaksanakan kegiatan pembiasaan dan guru juga berusaha untuk menjelaskan lebih rinci tentang metode yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar yang berlangsung. Hasil yang diproleh pada siklus II juga menunjukan adanya peningkatan prosentase siswa aktif dan siswa berprestasi jika dibendingkan dengan hasil padasiklus I. Pada siklus II juga diperoleh hasil yang telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengolahan hasil pengamatan pada siklus I persentase siswa yang mencapai nilai ≥ 70 (prsetasi siswa) adalah 76%. Hasil tersebut jelas telah mencapai bahkan melampaui indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 70% siswa aktif dan 70% siswa berprestasi. Tercapainya indikator keberhasilan yang telah ditetapkan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu telah diperbaikinya proses 44 belajar mengajar yang dilaksanakan berdasarkan refleksi terhadp hasil pada siklus I. Perbaikan pelakanaan proses belajar mengajar yang berlangsung pada siklus II membantu siswa untun bisa lebih aktif melaksanakan kegiatan pembiasaan dan memahami materi sehingga memperoleh prestasi yang lebih baik. Usaha guru untuk mengkondisikan siswa agar tidak berbicara sendiri saat dijelaskan materi juga turut memberi pengaruh pada keberhasilan pada siklus II ini, karena dengan keseriusan siswa dalam memperhatikan penjelasan materi. Hal ini membuat siswa lebih memahami materi sehingga prestasi belajar siswa juga meningkat. Sedangkan pada prestasi siklus I persentase prestasi belajar kriteria baik 52% dan kriteria cukup 48%. Pada siklus II persentase prestasi belajar kriteria baik 76% dan kriteria cukup 24%. Dengan demikian dari siklus I sampai siklus II kriteria baik 24%, dan kriteria cukup justru berkurang dari 48% menjadi 24%. Dengan demikian ada peningkatan 24%. Dari hasil pada siklus II secara keseluruhan maka dapat dinyatakan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD N 2 Mergowati Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung telah berhasil mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Dengan demikian siklus selanjutnya dapat dihentikan atau tidak perlu dilaksanakan. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Metode pembiasaan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SD N 2 Mergowati, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat-sifat terpuji. Hal ini tampak dari hasil yang diperoleh pada siklus I persentase siswa berprestasi sebanyak 42% dan pada siklus II menjadi sebanyak 76%, berarti peningkatan prestasi siswa sebesar 34%. B. Saran Guru dalam meningkatkan prestasi belajar siswa antara lain dengan melalui pemilihan metode yang tepat diantaranya metode pembiasaan yang dapat membantu siswa dalam memahami materi, sebab melalui pembisaan atau melakukan kegiatan sendiri siswa akan lebih memahami materi 45 DAFTAR PUSTAKA A M, Sardiman. 1990. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Aziz, Erwita. 2003. Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Daradjat, Zakiah. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara Fadjar, H A Malik. 1998. Visi pembaruan Pendidikan Islam. Jakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Penyusunan Naskah Indonesia (LP3N). Hamalik, Oemar, Prof, Dr. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. Ilyas, Yunahar. 2002. Kuliah Akhlaq. Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI). Maksum. 2008. Kahazanah Pendidikan Agama Islam. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. Poerwodarminto. 1999. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Shelo, Icas. 2009. Pendidikan http://periabeda.blog.friendster.com/ Islam, (Online), Suardi, Edi . tt . Pedagogik 2 . Cetakan ke- 2 . Bandung : Angkasa Tafsir, Ahmad. 1994. Ilmu Pendidikan dalam persfektif Islam. Bandung: Rosda Karya Usman, Muh Uzer. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Rosda Karya. Winkel, W S. 2007. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press.
Documentos relacionados
perspektif dalam psikologi sosial
hal ini pandangan Watson berbeda dengan James dan Dewey, karena keduanya percaya bahwa
proses mental dan juga perilaku yang teramati berperan dalam menyelaskan perilaku sosial.
Para "behaviorist" m...
PDF (Halaman Depan) - Universitas Muhammadiyah Surakarta
karakter kemandirian melalui kegiatan ekstrakurikuler di Sekolah Luar Biasa
Negeri Sragen, (2) mendiskripsikan hambatan-hambatan yang dialami dalam
penanaman karakter kemandirian melalui kegiatan e...
PDF - e-Journal Unesa
bahwa setiap orang merupakan individu-individu yang
berbeda baik dalam aspek fisik maupun aspek jiwa. Aspek
fisik dapat dilihat secara langsung dari perbedaan warna
kulit, postur tubuh, warna mata,...