memorandum saling pengertian ant ara kementerian energi dan
Transcrição
REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANT ARA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA DAN KEMENTERIAN PERMINYAKAN DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK DEMOKRATIK TIMOR·LESTE MENGENAI KERJA SAMA BIDANG ENERGI, PERMINYAKAN DAN SUM BER DA YA MINERAL Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia (KESDM) dan Kementerian Perminyakan Dan Sumber Daya Mineral Republik Demokratik Timor-Leste (MPMR) selanjutnya disebut sebagai "Para Pihak"; MEMPERTIMBANGKAN hubungan persahabatan antara kedua negara BERHASRAT memperkokoh hubungan persahabatan antara kedua negara di bidang energi, perminyakan dan sumber daya mineral berdasarkan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan; MENGAKUI pentingnya energi, perminyakan dan sumber daya mineral untuk pertumbuhan dan pembangunan ekonomi berkelanjutan kedua negara; SESUAI DENGAN ketentuan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku di masing-masing negara; TELAH MENCAPAI pengertian-pengertian sebagai berikut: PASAL1 TU JUAN Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut sebagai "MSP") ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama antara Para Pihak di pengembangan bidang energi , perminyakan, dan sumber daya mineral. PASAL 2 LINGKUP KERJA SAMA Bidang Kerjasama dalam MSP ini meliputi, namun tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: 1. Kegiatan hulu dan hilir minyak dan gas bumi ; 2. Kebijakan perminyakan dan sumber daya mineral; 3. Pengembangan sumber daya geologi dan sumber daya mineral; 4. Pengembangan energi terbarukan 5. Kegiatan-kegiatan lainnya yang disepakati Para Pihak PASAL 3 BENTUK-BENTUK KERJA SAMA Kerjasama dalam rangka MSP dapat dilaksanakan dalam bentuk berikut ini, tetapi tidak terbatas pada: 1. Pengembangan kapasitas melalui kerjasama pendidikan dan pelatihan ; 2. Kerja sama penelitian dan pengembangan ; 3. Studi bersama; 4. Eksplorasi bersama ; 5. Pertukaran praktik-praktik terbaik di bidang kebijakan perminyakan, sumber ' daya mineral dan energi. 6. Bentuk-bentuk lain yang disepakati Para Pihak. PASAL 4 IMPLEMENTASI Para Pihak wajib menentukan bidang-bidang tertentu kerja sama dan kegiatankegiatannya yang terkait dengan kesepakatan bersama. Ketentuan rinci yang berkaitan dengan bentuk, metode, kewajiban keuangan dan kondisi atas bidang kerjasama yang disepakati diatur dalam pengaturan pelaksanaan tersendiri dan , I khusus yang dibuat Para Pihak. PASAL 5 LEMBAGAPELAKSANA Lembaga-lembaga resmi yang bertanggung jawab atas pelaksanaan dan pengembangan kerjasama di bidang-bidang potensial yang diidentifikasikan dalam rangka Memorandum Saling Pengertian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk Pemerintah Republik Indonesia: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral; 2. Untuk Pemerintah Republik Demokratik Timar Leste: Kementerian Perminyakan dan Sumber Daya Mineral. PASAL 6 KELOMPOK KERJA BERSAMA 1. Untuk tujuan diskusi dan pelaksanaan MSP ini, para Pihak dapat membentuk Kelompok Kerja Bersama. Kelompok Kerja Bersama tersebut akan memerinci dan memperbaharui daftar proyek yang yang dilaksanakan berdasarkan MSP ini. 2. Kelompok Kerja Bersama, yang terdiri dari wakil-wakil Para Pihak, dapat bertemu secara berkala pada tanggal yang ditentukan bersama oleh Para Pihak secara bergantian di Indonesia dan Timar Leste. Tiap Pihak akan menanggung biaya yang berkaitan dengan partisipasinya dalam pertemuanpertemuan Kelompok Kerja Bersama tersebut. PASAL 7 HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL 1. Setiap kekayaan intelektual yang dibawa oleh salah satu Pihak untuk pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap menjadi milik Pihak tersebut; 2. Setiap hak kekayaan intelektual yang dihasilkan dari kegiatan dalam rangka Memorandum Saling Pengertian ini akan dimiliki bersama dan harus tunduk pada perjanjian terpisah yang dibuat Para Pihak. PASAL 8 PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL Setiap warga negara salah satu Pihak yang terlibat dalam kegiatan berdasarkan MSP ini yang dilaksanakan di wilayah Pihak lainnya wajib menghormati dan tidak mengintervensi kebebasan politik, kedaulatan dan integritas wilayah negara Pihak lainnya, dan menghindari kegiatan yang bertentangan dengan maksud dan tujuan MSP ini. PASAL 9 KERAHASIAAN 1. Setiap Pihak harus memperlakukan informasi rahasia Pihak Lain dengan menjaga kerahasiaan ; 2. Setiap Pihak tidak boleh memberikan informasi rahasia Pihak Lain kepada Pihak Ketiga tanpa pernyataan tertulis dari Pihak Lain; 3. Pengaturan pelaksanaan sebagaimana ditentukan di dalam Pasal 4 MSP ini akan menentukan kewajiban para Pihak untuk menjaga kerahasiaan informasi rahasia dari Pihak lain, sebagaimana ditentukan dalam pengaturan pelaksanaan dan ketentuan yang ditentukan oleh Para Pihak. 4. Para Pihak sepakat bahwa keberlakuan pasal ini akan terus mengikat antara Para Pihak meskipun MSP ini telah berakhir. 5. Ketentuan-ketentuan dalam Pasal ini tidak akan bertentangan dengan hukum dan peraturan Para Pihak yang berl u.. PASAL10 PENYELESAIAN PERBEDAAN Setiap perbedaan yang timbul atas Memorandum Saling Pengertian ini dapat diselesaikan secara damai melalui konsultasi bersama atau negosiasi antara Para Pihak atas dasar saling pengertian , kesetaraan , kerjasama dan itikad baik. PASAL11 PERUBAHAN Ketentuan-ketentuan di dalam MSP ini dapat diubah setiap saat berdasarkan kesepakatan bersama secara tertulis. Perubahan tersebut merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari MSP ini. PASAL12 MULAI BERLAKU, JANGKA WAKTU , DAN PENGAKHIRAN 1. MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganannya. 2. MSP ini akan tetap berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun berikutnya dengan persetujuan tertulis bersama para Pihak. 3. MSP ini dapat diakhiri oleh tiap dengan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya akan keinginannya untuk mengakhiri MSP ini selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini yang diinginkan. 4. Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian ini tidak akan mempengaruhi penyelesaian program atau proyek yang disepakati Para Pihak. SEBAGAI BUKTI , yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani Memorandum Saling Pengertian ini. DITAN DAT ANGANI di Dili pada tanggal 26 Januari 2016 dalam tiga rangkap asli dalam bahasa Indonesia, Portugis dan lnggris, semua naskah dimaksud memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran atas MSP ini, naskah bahasa lnggris yang berlaku . UNTUK KEMENTERIANENERGI UNTUK KEMENTERIAN DAN SUMBER DAYA MINERAL PERMINYAKAN DAN SUMBER REPUBLIK INDONESIA DAYA MINERAL PEMERINTAH DEMOKRATIK REPUBLIK TIMOR LESTE . MENTERI LUAR NEGERI DAN KERJASAMA REPUBLIK INDONESIA MEMORANDO DE ENTENDIMENTO ENTRE 0 MINISTERIO DA ENERGIA E RECURSOS MINERAIS DA REPUBLICA DA INDONESIA E 0 MINISTERIO DO PETROLEO E RECURSOS MINERAIS DA REPUBLICA DEMOCRATICA DE TIMOR-LESTE NO DOMiNIO DA COOPERACAO NA AREA DOS RECURSOS ENERGETICOS PETROLiFEROS E MINERAIS O Ministerio da Energia e Recurses Minerais da Republica da Indonesia (MERM) e o Ministerio do Petr61eo e Recurses Minerais da Republica Democratica de Timor-Leste, seguidamente designados por "as Partes"; CONSIDERANDO as relac;oes de amizade entre os dois paises; DESESEJANDO refor9ar as rela9oes de amizade entre os dois paises nas areas energetica, do petr61eo e dos recurses minerais, baseado nos principios de igualdade e beneficio mutuo; RECONHECENDO a importancia da energia, do petr61eo e dos recurses minerais para o crescimento econ6mico sustentavel e desenvolvimento de ambos paises ; EM CONFORMIDADE com a legislac;ao e regulamentos em vigor nos seus respetivos paises; CHEGARAM, relativamente a coopera9ao, aos segu intes entendimentos: CLAUSULA 1 OBJETIVO O presente Memorando de Entendimento, doravante designado por MdE tern como objetivo refor9ar a coopera9ao entre as Partes e promover o desenvolvimento nas areas da energia, do petr61eo e dos recursos minerais. CLAUSULA 2 AMBITO DE COOPERACAO A cooperac;;ao prevista no presente Memorando de Entendimento inclui actividades a seguir mencionadas, sem se limitar a elas: 1. Atividades de upstream e de downstream do petr61eo e gas; 2. Politicas petrolfferas e de recursos minerais; 3. Desenvolvimento geol6gico e de recurses minerais; 4. Desenvolvimento de Energias Renovaveis; e, 5. Outras atividades mutuamente acordadas pelas Partes. ClAUSULA 3 MODALIDADES DE COOPERACAO A cooperac;;ao no ambito do presente Memorando de Entendimento pode ser conduzido nas formas a seguir mencionadas, sem se limitar a: 1. Reforc;;o das capacidades atraves de formac;;oes e estagios; 2. Cooperac;;ao na area de desenvolvimento de pesquisa conjunta; 3. Estudos conjuntos; 4. Explorac;;ao conjunta ; 5. lntercambio de melhores praticas no dominio de politica petrolifera e de recursos minerais; e, 6. Outras atividades acordadas mutualmente pelas Partes. CLAUSULA 4 IMPLEMENTACAO As Partes definirao a area especifica de coopera<;ao e as suas respetivas : atividades por consentimento mutuo. A disposi9ao detalhada relativa as ; formas , metodos, obrigai;oes financeiras e as condi9oes da area acordada de ; coopera9ao devem ser estabelecidos em um acordo especffico separado a ; ~ celebrar entre as Partes. CLAUSULA 5 AGENCIAS EXECUTORAS Os 6rgaos oficiais responsaveis pela implementa<;ao e o desenvolvimento das : , potenciais areas de coopera9ao identificadas no ambito do presente l Memorando de Entendimento, sao: 1. Para o Governo da Republica da Indonesia: 0 Ministerio da Energia e Recursos Minerais, 2. Para o Governo da Republica Democratica de Timor-Leste: 0 Ministerio do Petr61eo e Recursos Minerais. CLAUSULA 6 GRUPO DE TRABALHO CONJUNTO 1. Para a discussao e implementa9ao do presente Memorando de Entendimento, as Partes poderao criar um Grupo de Trabalho Conjunto. 0 Grupo de Trabalho Conjunto devera elaborar e atualizar a lista de projetos implementados no ambito do presente Memorando de Entendimento. 2. 0 Grupo de Trabalho Conjunto, constituido pelos representantes das Partes, podera reunir-se periodicamente em datas mutuamente determinadas pelas Partes, alternativamente , em Indonesia e Timor-Leste. Cada uma das partes sera responsavel pelas despesas decorrentes da sua participacao nas reunioes do Grupo de Trabalho Conjunto. !. CLAUSULA 7 DIREITOS DE PROPRIEDADE INTELECTUAL 1. Qualquer propriedade intelectual trazido par uma Parte para a implementa9ao do presente Memoranda de Entendimento permanecera propriedade dessa Parte. 2. Serao propriedade conjunta, os direitos de propriedade intelectual resultantes de atividades no ambito do presente Memorando de Entendimento e estarao sujeitos a um acordo especifico separado, celebrado entre as Partes. CLAUSULA 8 LIMITACAO DE PESSOAL Quaisquer nacionais de partes envolvidas em actividades no ambito do presente Memoranda de Entendimento no territ6rio da outra Parte devem respeitar e nao interferir na independencia politica, soberania e integridade territorial desta Parte e, evitar quaisquer atividades incompativeis com a finalidade e objetivos deste Memoranda de Entendimento. ClAUSULA 9 CONFIDENCIALIDADE 1. Cada Parte deve tratar as informa9oes confidenciais da outra Parte como confidenciais; 2. Cada uma das partes nao deve divulgar informa9oes confidenciais da outra parte a terceiros sem autoriza9ao por escrito da parte contraria; 3. Os acordos especificos referidos na clausula 4° do presente Memoranda de Entendimento estabelecerao as obriga9oes das partes de manterem em sigilo as informa9oes confidenciais da outra parte, tal coma definido nos acordos especificos e em termos estabelecidos pelas partes; 4. As Partes concordam que o disposto na presente clausula continuara a ser vinculativo nao obstante o termino do presente Memoranda de Entendimento; 5. 0 disposto no presente artigo nao prejudica as leis e regulamentos em vigor das Partes. CLAUSULA 10 RESOLUCAO DE CONFLITOS As eventuais diferenc;:as resultantes da interpretac;:ao de aplicac;:ao do presente Memorando de Entendimento serao resolvidas amigavelmente por meio de consulta e negociac;:ao entre as Partes, com base no entendimento mutuo, igualdade, cooperac;:ao e boa vontade. ClAUSULA 11 ALTERACOES As disposic;:oes do presente Memoranda de Entendimento podem ser alteradas, em qualquer altura, com o consentimento escrito de ambas as Partes. Essas alterac;:oes fazem parte integrante do presente Memorando de Entendimento. CLAUSULA 12 ENTRADA EM VIGOR, DURACAO E DENUNCIA 1. 0 presente Memorando de Entendimento entra em vigor na data da sua 1 assinatura. 2. 0 presente Memorando de Entendimento permanece em vigor durante , cinco (5) anos, podendo ser prorrogado por mesmo periodo, com consentimento escrito de ambas as Partes. 3. 0 presente Memoranda de Entendimento pode ser denunciado por qualquer das Partes, mediante notificacao por escrito a outra Parte da sua intencao de denunciar o presente Memoranda de Entendimento, pelo menos 60 (sessenta) dias antes da data prevista de termino. 4. A denuncia do presente Memoranda de Entendimento nao prejudica a conclusao de quaisquer programas em curso ou projectos acordados i pelas Partes. EM FE DO QUE, Os abaixo assinados assinam o presente Memoranda de Entendimento. FEITO em om, em 26 de Janeiro de 2016, em tres exemplares originais, nos idiomas indonesio, portugues e ingles, sendo todos os textos igualmente autenticos. Em caso de divergencia de interpretacao do presente Memoranda de Entendimento, o texto em Ingles prevalecera. EM NOME DO MINISTERIO DE EM NOME DE ENERGIA E RECURSOS MINERAIS MINISTERIO DO PETROLEO E DA REPUBLICA INDONESIA RECURSOS MINERAIS DA REPUBLICA DEMOCRA TICA DE Tl MOR-LESTE HERNANI COELHO DA SILVA MINISTRO DOS NEGOCIOS ESTRANGEIROS ESTRANGEIROS E COOPERACAO •~OH• h<- oq•••·~·· '"' •-'"'"""''! i REPUBLIK INDONESIA MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA AND THE MINISTRY OF PETROLEUM AND MINERAL RESOURCES OF THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF TIMOR-LESTE ON ENERGY, PETROLEUM AND MINERAL RESOURCES COOPERATION The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia (MEMR) and the Ministry of Petroleum and Mineral Resources (MPMR) of the Democratic Republic of Timor-Leste, hereinafter referred to as "the Parties"; CONSIDERING the friendly relations between two countries ; DESIRING to strengthen the friendly relations between the two countries in the field of energy, petroleum and mineral resources , based on the principles of equality and mutual benefit; ACKNOWLEDGING the importance of energy, petroleum and mineral resources to the sustainable economic growth and development of both countries; PURSUANT to the prevailing laws and regulations in their respective countries; HAVE REACHED the following understanding: ARTICLE 1 OBJECTIVE The objective of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as "MoU") is to enhance cooperation between the Parties in the .fields of energy, petroleum and mineral resources development. ARTICLE 2 SCOPES OF COOPERATION The cooperation under this MoU may include, but is not limited to: 1. Oil and gas upstream and downstream activities, 2. Petroleum and mineral resources policy; 3. Geology and mineral resources development; 4. Renewable energy development; and 5. Other activities as mutually agreed by the Parties. ARTICLE 3 FORMS OF COOPERATION The cooperation under this MoU may be conducted in the forms that include, but is not limited to: 1. Capacity building through education and training cooperation ; 2. Joint research and development cooperation ; 3. Joint studies ; 4. Joint exploration; 5. Exchange of best practices on petroleum and mineral Resources policy and; 6. Other activities as mutually agreed by the Parties. ARTICLE 4 IMPLEMENTATION The Parties shall determine specific areas of cooperation and its related activities by mutual consent. The detailed provision relating to forms, methods, financial obligations and the condition of the agreed area of cooperation shall be set forth in separate and specific agreements to be concluded between the Parties. ARTICLE 5 EXECUTING AGENCIES The official agencies responsible for the implementation and to develop the potential areas of cooperation identified under this MoU are: 1. For the Government of the Republic Indonesia : the Ministry of Energy and Mineral Resources; 2. For the the Democratic Republic of Timor Leste : the Ministry of Petroleum and Mineral Resources. ARTICLE 6 JOINT WORKING GROUP 1. For the purpose of discussion and implementation of this MoU, the Parties may set up a Joint Working Group. The Joint Working Group will elaborate and update the project list implemented under this MoU. 2. The Joint Working Group, consisting of the representatives of the Parties, may meet periodically on mutually determined dates by the Parties alternately in Indonesia and Timor-Leste. Each Party will cover its expenses relating to the participation in the meetings of Joint Working Group. .. ARTICLE 7 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS 1. Any intellectual property brought by one Party for the implementation of this MoU shall remain the property of that Party. 2. Any intellectual property rights resulted from activities under this MoU shall be jointly owned and subject to separate and specific agreements concluded between the Parties. ARTICLE 8 LIMITATION OF PERSONNEL Any nationals of a Party engaged in activities under this MoU in the territory of the other Party shall respect and not interfere with the political independence, sovereignty, and territorial integrity of the latter, and avoid any activities inconsistent with the purpose and objectives of this MoU. ARTICLE 9 CONFIDENTIALITY 1. Each Party shall treat the other Party's confidential information as confidential; 2. Each Party shall not disclose the other Party's confidential information to third parties without the other Party's written consent; 3. The specific agreements as referred to in article 4 of this MoU will establish the obligations of the Parties to keep in confidence the confidential information of the other Party, as defined in the specific agreements and in terms set forth by the Parties. 4. The Parties agree that the provision of this Article shall continue to be binding between the Parties notwithstanding the termination of this MOU. 5. The provisions of this Article shall not prejudice the prevailing laws and regulations of the Parties. ARTICLE 10 SETTLEMENT OF DIFFERENCES Any differences resulting from interpretation of application of this MoU will be settled amicably through consultation and negotiation between the Parties, based on mutual understanding, equality, cooperation and goodwill. ARTICLE 11 AMENDMENT The provisions in this MoU may be amended at any time with the mutual written consent of the Parties. Such amendments shall form an integral part of this Mou. ARTICLE 12 ENTRY INTO EFFECT, DURATION, AND TERMINATION 1. This MoU will come into effect on the date of signature. 2. This MoU will remain effective for five (5) years, and may be extended for another five (5) years by mutual written consent of the Parties. 3. This MoU may be terminated by either Party by giving written notification to the other Party of its intention to terminate this MoU at least 60 (sixty) days prior to the intended date of termination. 4. The termination of this MoU shall not prejudice the completion of any ongoing programs or projects agreed by the Parties. IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this MoU. DONE in Dili on 26 January 2016 in three original copies, each in Indon esian , Portuguese and English languages, all texts being equally authentic. In case of divergen ce of interpretation of this MoU, the English text shall prevail. FOR THE MINISTRY OF ENERGY FOR THE MINISTRY OF AND MINERAL RESOURCES PETROLEUM AND MINERAL OF THE REPUBLIC OF INDONESIA RESOURCES OF THE DEMOCRATIC REPUBLIC OF TIMOR LESTE AFFAIRS AND COOPERATION
Documentos relacionados
memorandum saling pengertian antara pemerintah republik
3. Masing-masing Pihak dapat setiap saat melalui jalur diplomatik memberitahukan pihak lainnya akan keinginannya untuk mengakhiri MoU ini. Pengakhiran akan efektif enam (6) bulan setelah tanggal pe...
Leia maisrepublik indonesia memorandum saling pengertian antara badan
MSP ini dapat ditinjau atau diubah setiap saat dengan persetujuan tertulis dari Para Pihak. Perubahan tersebut akan berlaku dengan cara yang sama dengan MSP ini.
Leia maisKementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.
Leia maismemorandum saling pengertian antara kementerian pendidikan dan
memberikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini setidaknya 6 (enam) bulan sebelum tanggal pengakhiran yang dikehendaki.
Leia maisPemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik
3. Tanpa menyangkut pengaturan apapun dalam Pasal ini, salah satu Pihak dapat mengakhiri MSP ini dengan cara memberitahukan kepada Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MSP ini seca...
Leia maisKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia
Kerja Sama di bawah MSP ini, yang berada dalam lingkup kewenangan dan tugas Para Penandatangan , serta sesuai dengan hukum nasional dan perjanjian internasional dimana Para Penandatangan menjadi pi...
Leia maisrepublik indonesia memorandum saling pengertian ant ara
rahasia yang diberikan oleh Pihak lainnya dalam rangka pelaksanaan MSP ini, Pihak yang akan mengungkapkan harus mendapatkan suatu persetujuan tertulis dari Pihak lainnya sebelum pengungkapan data d...
Leia mais